Search site


Larik Balik

Akhir 1994

Adalah tiga orang yang membentuk kelompok musik kecil, yakni BimPet (nama panggilan Bimo Petrus) dan Babe (nama panggilan David Kris) memainkan gitar, lalu Jaka Sadewa sebagai penyanyinya. Kelompok musik tanpa nama ini lambat laun mulai membuat lagu, diantaranya;

Anak Bangsa, Pasti Menang, Simarsi (nah..), Karna aku Cinta, Indonesia (C) Emas dan Mana Buku dan Guruku.

Februari 1995

Melalui saran Heru Krisdianto, koordinator Komite Solidaritas Mahasiswa Universitas Airlangga (sebuah organisasi gerakan mahasiswa di era tahun 1990-an), maka bergabunglah Chris (nama panggilan Christanto) sebagai drummer dan Inuk (nama panggilan Wisnu Wardhana) sebagai gitaris. Adapun mereka berdua adalah personil di Sianida band. Maka lengkaplah formasi kelompok musik ini, untuk semakin menegaskan visi dan misi kelompok musik ini.

Maret 1995

Pemberian nama pun diilhami dari nama sebuah bulletin KSM UNAIR yakni LONTAR. Nama LONTAR tak hanya bermakna pelontaran gagasan atau ide semata, namun dipahami sebagai daun siwalan yang konon berfungsi menjadi kertas tulis untuk menuangkan berbagai filosofi kehidupan manusia di masa lalu.[1] Maka LONTAR pun akan dipahami sebagai (1) media belajar bersama (melalui musik) agar mempersatukan pemikiran kritis, kesadaran baru, tindakan dan semangat melakukan perubahan mencapai cita-cita membangun kehidupan bersama yang lebih manusiawi. Karena itulah teks-teks LONTAR sarat akan tema kritis tentang hak asasi manusia, anti kekerasan/ diskriminasi/ rasisme, ajakan untuk perubahan menuju kehidupan bersama yang lebih baik. LONTAR merupakan contoh konkrit yang  sangat  peduli terhadap masalah-masalah tersebut.[2] Motivasi dan idealisme melalui kebebasan berekspresi dalam bermusik inilah merupakan pula bentuk kontra kultura yang dimunculkan LONTAR di masyarakat, sehingga sarat dengan lirik kritis.[3] Seiring dengan perkembangan social politik masyarakat kala itu.

April 1995

15 April 1995, pementasan LONTAR yang pertama kali pada panggung Malam  Chairil  Anwar  yang  digelar  oleh  Program  Studi  Sastra  Indonesia  FISIP Universitas  Airlangga Surabaya. Akhirnya disepakati bersama bahwa tanggal tersebut adalah hari kelahiran LONTAR.

Juni 1995

LONTAR melanjutkan aksi pentasnya di Musik Taman II FISIP UNAIR Surabaya. Kemudian memenuhi undangan tampil di acara Pentas Musik Dunia yang diselenggarakan oleh Kedutaan Perancis di gedung CCF-Surabaya.

Pertengahan 1995

Lalu diundang tampil di acara Refleksi Kemerdekaan yang diadakan oleh Wiji Thukul dan Sanggar Suka Banjir-Solo. Berikut, Malam Kanvas Kemerdekaan yang digelar di pelataran pasar Simo oleh Sanggar Soeroboyo. Berlanjut dengan Pentas Seni untuk Tanah Rakyat, berkait dengan kasus perampasan tanah di desa Gedoro Gondang – Ngawi.

Akhir 1995

Memenuhi undangan tampil di Festival Kesenian Yogyakarta di Malioboro-Yogyakarta. Pula tampil diantara gemuruh aksi demonstrasi pada Pentas Seni Solidaritas untuk Kasus Penembakan Mahasiswa Ujung Pandang.

Awal 1996

Jaka Sadewa menyatakan keluar karena tuntutan hidup yang menuntutnya. Kemudian BimPet juga menyatakan tidak bisa aktif karena harus pindah kuliah ke Driyakarya-Jakarta, tapi dia masih selalu aktif mengikuti perkembangan LONTAR.

Maret 1996

LONTAR mulai merekrut Azh (nama panggilan Ashari), seorang penyanyi di sebuah kelompok musik rock di Unair. Kemudian tercatat tiga nama yang pernah menjadi pengisi posisi bass gitar yakni Ditto, Yayan dan Wicak. Namun ternyata ketiganya tak mampu untuk eksis berekspresi musik bersama LONTAR. Akhirnya posisi pembetot bass gitar, sekaligus posisi penyanyi utama dipegang oleh Azh.

Mei 1996

Formasi baru bersama Azh, mencatat berbagai pengalaman panggung diantaranya tampil di acara Gebyar Seni di Fakultas Kedokteran UNAIR, Musik Kontemporer di Universitas Slamet Riyadi Surakarta, Peringatan Pembreidelan TEMPO-Detik-EDITOR di halaman Dewan Kesenian Surabaya, hingga meraih menjadi finalis pada festival Musik Rock se-Jatim di Kediri.

27 Juli 1996

Sebuah peristiwa kerusuhan politis terbesar sepanjang 30 tahun rezim Orde Baru berdiri, yang dikenal dengan Peristiwa Kudatuli - 27 Juli 1996. Peristiwa penghancuran demokrasi dan HAM oleh kesewenangan negara beserta militernya. LONTAR pun tertimpa kesewenangan negara kala itu. Babe ditangkap dengan cara penculikan oleh aparat militer. Dia mengalami penyiksaan dan penyekapan selama 2 (dua) minggu di markas militer. Setelah itu, dia ‘diserahkan’ kepada pihak kepolisian dengan tuduhan bahwa Babe (melalui aktifitas seninya) telah melakukan penghinaan dan menyebarkan kebencian terhadap pemerintahan yang syah, sesuai pasal Haatzai Artikelen dengan tuntutan hukuman minimal 5 tahun penjara.  Namun hukum lalim kala itu tak cukup bukti dan Babe pun menjadi tahanan politik selama kurang lebih tujuh bulan. Namun berakibat LONTAR pun harus tercerai-berai dan vakum selama waktu yang tak menentu. Sekeluarnya dari penjara, Babe pun bergabung dengan PINUS band sekedar memenuhi hasrat musiknya.

Pertengahan 1997

Satu persatu personel LONTAR mulai bertemu muka, kemudian bergabung kembali dan bersamar nama menggunakan nama RIP (Rest In Peace). Namun kelompok musik ini gagal diterima publik musik, khususnya di Surabaya. RIP pun hanya bertahan tak lebih dari 2 bulan. Kemudian para personel LONTAR pun mengalami stagnasi kreatifitas bermusiknya.

September 1997

Para personel LONTAR bersama beberapa kawan musisi/ penyanyi lain diantaranya; Adit dari Pythagoras band; membentuk kelompok musik yang (secara terang-terangan) membawakan lagu-lagu picisan, bernama ArSIP (Arek FISIP). ArSIP mampu merebut publik musik tersendiri dan membuahkan kesuksesan dengan meraih predikat Band Favorit dan The Best Vocal pada Festival LUCKY STRIKE Back to Campuss, 21 September 1997. Namun semua itu ternyata memunculkan banyak suara kekecewaan dari para massa LONTAR.

Akhir 1997

LONTAR pun kembali menancapkan bendera di antara menjamurnya kelompok-kelompok musik underground. Gebrakan baru LONTAR ini ternyata tidak main-main. LONTAR pun segera menjadi salah satu bintang tamu pada Musik Farmasi ’97, selain diantaranya Slow Death, KARPET, Bluekhutuq dan Padi band.

Desember 1997

Seiring gemuruh gelombang aksi demonstrasi mahasiswa menolak hasil PEMILU 1997. LONTAR menggarap album indie label pertamanya, di NATURAL Studio Record.  Dana rekaman ini dibantu pula oleh kawan-kawan dari Kelompok Studi Universal (KSU) dan beberapa kaum agamawan (Romo/ Pastor) di Surabaya.

Maret 1998

LONTAR menerima kabar buruk dari berbagai media cetak dan elektronik yakni Bimpet dinyatakan sebagai Orang Hilang, atau terkait dengan kasus penculikan mahasiswa yang dilakukan aparat negara untuk membendung aksi demonstrasi mahasiswa kala itu.

April 1998

LONTAR memberanikan untuk merilis-edar 200 keping album indie pertamanya yang bertajuk; MARAH. Titel album ini diilhami dari semakin besarnya gelombang kemarahan rakyat pada para penguasa kala itu yang kejam dan korup. Adapun album yang terjual habis melalui jaringan kawan-kawan di berbagai kota tersebut berisi 8 lagu yakni;

  1. Negeri Serdadu
  2. Simarsi (Nah..)
  3. Bosan
  4. Marah
  5. Mana Buku dan Guru-ku
  6. Anak bangsa
  7. Tunjukkan Rasa
  8. Dunia damai.

Pertengahan 1998

Tibalah pertengahan Mei 1998, kala usai tergulingnya kekuasaan Soeharto oleh desakan tuntutan rakyat seluruh negeri ini. Pada panggung-panggung ‘musik reformasi’, LONTAR, melalui lagu-lagunya kian menjadi penyemangat perjuangan rakyat. Dimulai pada Pentas Musik Pro Reformasi Total dan Damai di Universitas Tujuh Belas Agustus.[4] Gebyar Seni Reformasi di Institute Adhi Tama Surabaya (ITATS), Pentas Reform-Musik di UK PETRA, Konser Amal Reformasi di kampus STIESIA Surabaya, Musik Anti Kekerasan di Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Musik Sosial dan Anti Kekerasan di IKIP Surabaya, Musik Anti Diskriminasi di FISIPOL UGM Yogyakarta.

Akhir 1998

Menjadi Bintang Tamu Pentas Musik Alternative di FISIP Universitas Airlangga Surabaya. Kemudian kembali menjadi Bintang Tamu pada acara Sunday Morning Music di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Disusul dengan penampilan pada Musik Out-door yang diselenggarakan oleh BATAS entertainment di Yogyakarta. Lalu membikin duo band pada Konser Sumpah Pemuda di Gedung Serba Guna Unversitas Airlangga Surabaya bersama METAL JOWO.

Sebuah kebanggaan yang tak ternilai harganya, bahwa sejarah perjuangan rakyat telah mencatat bahwa salah satu lagu LONTAR karya Babe (David Kris) berjudul Pasti Menang dinyatakan menjadi salah satu lagu yang turut menyemangati gemuruh aksi reformasi 1998. Lagu tersebut kini pun telah disimpan sebagai dokumen reformasi oleh pihak LIPI.[5]

Tahun 1999

April           :     Tampil sebagai bintang tamu pada Pentas Musik ASMI yang digelar oleh Akademi Sekretaris dan Manajemen Indonesia  di Gelora Pantjasila Surabaya.

Juli             :     Tampil sebagai bintang tamu pada Festival Band Antar-Pelajar yang digelar oleh Fakultas Hukum Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.                

Agustus      :     Tampil sebagai undangan tamu pada Parade Musik Kemerdekaan yang digelar oleh Dewan Kesenian Surabaya.

November   :     Tampil sebagai undangan dalam Gelar Seni Anak Jalanan yang diadakan di IKIP Negeri Surabaya.

Desember   :    Tampil sebagai undangan tamu pada Musik Kemanusiaan peringatan Hari HAM Sedunia yang diadakan di Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Tahun 2000

Februari       :    Tampil sebagai undangan tamu dalam Pentas Musik Perdamaian di  Semarang.

April            :    Tampil sebagai bintang tamu dalam Gebyar Musik Anak Negeri di Lakarsantri-Surabaya.

Mei              :    Tampil sebagai bintang tamu dalam Gebyar Musik Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Juni             :    Mempersiapkan materi dan proses penggarapan album II.

Juli              :    Rekaman album indie-label kedua di Natural Studio Record  Surabaya.

                   :    Tampil sebagai undangan  pada Malam Renungan Peristiwa 27 Juli di pelataran Balai Pemuda Surabaya.

Oktober       :    Rilis edar album II bertitel SETENGAH TIANG Untuk DEMOKRASI

                        sebanyak 500 keping kaset, yang masih diproduksi secara indie label.

 :    Lagu-lagu di album II tersebut adalah:

1.   KKN-nya KKN Bentrok (Anti Fasis)

2.   Testimoni

3.   Kekuatan Rakyat

4.   Revolusi

5.   K.P.H.B (Kaum Perempuan Hindia Belanda)

6.   Karna Aku Cinta

7.   Apa Guna

8.   Bentrok (Anti Fasis)

                        Kemudian melakukan distribusi dan promo kaset ke berbagai kota besar antara lain; Surabaya, Jakarta, Yogya, Solo, Bandung, Bali, dll.  

Tahun 2001

Januari         :    Inuk menyatakan bahwa tidak bisa aktif bermusik lagi dalam LONTAR karena sesuatu tuntutan hidup untuk bernafkah.

                          Tampil bintang tamu dalam Parade Musik Kampus yang diadakan oleh Fak. Ekonomi Wijaya Kusuma Surabaya.

Februari       :    Tampil sebagai undangan tamu pada Parade Musik Unitomo, yang diadakan oleh Universitas Dr. Soetomo Surabaya 

Maret           :    Tampil sebagai bintang tamu bersama POWER METAL; dalam acara Malam Dies Natalis Univ. Airlangga Surabaya.

April            :    Tampil mendukung perjuangan Front Reformasi Total (FRT) yang mengangkat isu Anti Orde Baru, digelar di halaman DPRD II Surabaya.

                   :    Tampil sebagai undangan tamu dalam Musik Rekonsiliasi sebagai acara amal untuk korban kerusuhan Sampit, yang digelar di pelataran DPRD II Surabaya.

                    :    Tampil  sebagai undangan tamu dalam Seni Untuk Demokrasi yang digelar oleh FISIP Unair Surabaya.

                    :    Tampil sebagai bintang tamu dalam Star Mild Concert di Fak. Sastra Unair Surabaya.

                    :    Tampil sebagai undangan tamu dalam Pentas Musik Peringatan 21 Mei, di pelataran Balai Pemuda Surabaya.

Agustus        :     Tampil sebagai bintang tamu dalam GEMPITA 2001 yang diselenggarakan oleh Universitas Udayana- Bali.           

September   :   Tampil sebagai bintang tamu dalam Open Air 2001 yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum UNISDA – Lamongan.

        :  Tampil sebagai bintang tamu dalam Panggung Kesenian Buruh yang digelar di Sidoarjo.

Oktober       : Tampil sebagai band undangan dalam Refleksi Soempah Pemoeda  yang   diadakan di lapangan lokalisasi pelacuran Bangunsari-Surabaya.  

Tahun 2002 

Maret          : Tampil sebagai duta kesenian dari Univ. Airlangga di pentas seni dalam rangka Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XV 2002 yang diselenggarakan di  Universitas Airlangga-Surabaya.

April           :  Tampil sebagai undangan tamu pada Peringatan Peristiwa Penculikan Aktivis yang digelar di halaman Balai Pemuda Surabaya yang diselenggarakan oleh INSPIRASI dan KONTRAS.

Juni            : Tampil sebagai bintang tamu pada pentas seni Indonesian ‘s People Forum di  Nusa Dua-Bali.

                  : Tampil sebagai bintang tamu dalam acara A MILD LIVE WITH ACOUSTIC yangdiadakan oleh Badan Semi Otonom Musik  Fakultas Sastra Univ. Airlangga.-Surabaya.

Agusutus    : Tampil sebagai undangan tamu di Aula Pastoran Yogyakarta dalam acara Peringatan Serikat Pengamen se-Indonesia.

Awal Tahun 2003

            LONTAR menjalin kerjasama dengan Pak Hendro, seseorang yang sangat simpati dan peduli dengan aktifitas bermusik LONTAR. Kerjasama ini adalah untuk penggarapan album. Dalam kerjasama penggarapan album III, LONTAR banyak didampingi dan dibantu oleh Jeffar Lumban Gaol, penata musik lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Jeffar adalah pula seorang yang punya andil besar dalam perkembangan LONTAR selama dan pasca album III.  Rencananya album III ini dikerjakan di Jakarta, tetapi memperhitungkan dana dan aktifitas pekerjaan para personil LONTAR maka dilakukan di Surabaya.

            Setelah mendengar kabar bahwa hendak LONTAR menggarap album III, Inuk kembali beraktiftas bermusik bersama LONTAR,

Pertengahan Tahun 2003

            Penggarapan album III di Nada Musika Studio Record. Penggarapan album III ini banyak dibantu oleh kawan-kawan, antara lain: Nana (back vocal H9 band), Aline (vokal), Putri (vocal), Johan (bassist Devadata), Hot Torang (gitaris Bluekhutuq), Plenky (vokalis FreeCell), dan Inyo (vocal). Pula termasuk melibatkan pengisian suara; Rm. Sandyawan, dan (Alm) Pramoedya Ananta Toer.

Lagu-lagu yang digarap di album III tersebut adalah;

  1. Senjata Bentrok (Anti Fasis)
  2. Darah Juang
  3. Maafkan Kami
  4. Yang Hilang
  5. Indonesia Cemas
  6. Indah
  7. Testimoni
  8. KKN-nya KKN   

Akhir Tahun 2003

            Rilis-edar album III LONTAR bertajuk: Indonesia, Siapa Yang Punya…? Album yang dicetak 5000 kaset  ini mengadakan kontrak Titip Jual dengan pihak Satria Kurnia Irama (SKI) dan telah memiliki hak ijin edar resmi/legal dari ASIRI (Asosiasi Industri Rekaman Indonesia) untuk diperdagangkan di seluruh wilayah Indonesia.

LONTAR pun juga masih memnuhi undangan tampil sebagai bintang tamu diberbagai acara, antara lain: Pentas Peringatan Reformasi di Universitas Dr. Soetomo Surabaya, Kilas Balik Rock Indonesia di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, tampil bersama band punk dari Jakarta: Marginal, dan tampil dalam Gelar Seni Peringatan Ham Sedunia di Universitas Airlangga Surabaya.            

Awal Tahun 2004

            LONTAR ditempa tuduhan ‘Money Politic” ; yakni karena seseorang yang tak dikenal telah memberi sejumlah uang untuk Babe yang diterimakan pada keluarga Babe, berkaitan dengan menjelang pemilihan Gubernur Jawa Timur. Hal ini menyebabkan seluruh personil LONTAR beranggapan negatif terhadap Babe. Maka LONTAR pun menjadi vakum, alias tidak beraktifitas musik.

15 Februari 2004

            LONTAR mengadakan kongres di Purwokerto, di rumah istri Inuk. Kongres ini dihadiri Inuk, Azh, Babe, Chris dan seorang teman. Amat disayangkan, Pak Hendro  dan Jeffar tidak bisa menghadiri acara tersebut. Lebih tepatnya kongres ini memang untuk ‘mengadili’ Babe atas kasus ‘Money Politic’. Kongres itu berakhir dengan mundurnya Babe sebagai ‘nakhoda’. Dan LONTAR tetap harus beraktifitas musik.

Pertengahan 2004

Pasca Kongres 15 Februari, LONTAR bisa dibilang tidak melakukan aktifitas bermusik, dan tidak ada kontak/komunikasi diantara para person LONTAR. Hanya satu penampilan LONTAR yakni di bulan Juli dalam Peringatan KUDATULI di Balai Pemuda Surabaya.

Di saat kondisi vakum yang memprihatinkan ini. Babe bersama; Gerson, Vedo, dan Sariyo pun membentuk Artha Witjara band. Band baru ini sempat bertahan hampir setengah tahun dengan membawakan lagu-lagu karya sendiri, selain karya LONTAR. Penampilan mereka salah satunya dalam Pentas Seni Merdeka di Balai Pemuda.

Akhir Tahun 2004

            Keprihatinan dan carut marut LONTAR atas kevakumannya, membuat Chris merasa untuk harus segera mengadakan Kongres LONTAR ke-II di Surabaya, bertempat di ruang kantin LIBERTY-Karah Agung. Dalam pertemuan tersebut dihadiri; Chris, Babe, Azh, Heru, dan Wahyu. Alhasil, salah satu yang terpenting adalah bahwa Azh mengundurkan diri karena kesibukan kerjanya, sama halnya dengan Inuk (yang disampaikan via telpon).

Awal Tahun 2005

            LONTAR kembali memulai aktifitas bermusiknya dengan formasi baru, yakni dengan bergabungnya; Gerson sebagai pemain bass sekaligus backing vokal, dan Jaka Sadewa yang kembali memegang posisi vokal (setelah lebih kurang 10 tahun tidak beraktifitas bersama LONTAR).

4 Mei 2005

            LONTAR menggelar peringatan ulang tahun di usia yang ke-10. Tepatnya satu dasawarsa LONTAR. Peringatan ini diwujudkan dalam lomba band antar pelajar bertajuk TANDING MUSIK KRITIS, memperebutkan trophy Walikota Surabaya dan trophy Gubenur Jawa Timur, bertempat di Taman Remaja Surabaya. Lomba band inipun memunculkan 6 (enam) juara band muda, yang berhasil meraih predikat terbaik.

17 Agustus  2005

            Babe bekerja sama dengan Mas Inunk Production dan Djarum Super mengadakan Gegap Musik Kemerdekaan, bertempat di Balai Pemuda Surabaya. LONTAR pun menjadi salah satu bintang tamu, termasuk band-band besar Surabaya lainnya, seperti; Nemo, De-Six, Baby Doll, Sinner, dan Bluekhutuq.

Akhir Tahun 2005

            Jaka Sadewa menyatakan tidak bisa lagi beraktifitas dengan LONTAR, karena kesibukannya mencari nafkah. LONTAR pun kembali harus sedikit bersusah payah  untuk mencari vokalis baru.

Awal Tahun 2006

            LONTAR  telah memperoleh vokalis baru bernama: Nyoman. Bersamaan dengan itu sekaligus LONTAR menemukan formasi untuk person pemain keyboard, dan masuklah si pemencet tuts-tuts keyboard. Dialah; Agung. Namun rupanya Agung tidak bertahan lama, dan dia menyatakan tidak bisa mengikuti aktifitas LONTAR karena kesibukan kerjanya, disamping faktor usia yang memang jauh lebih muda dari para person lainnya.

April 2006

            LONTAR tetap beraktifitas dengan rutinitas latihan musik sebagai proses penggarapan karya-karya untuk album IV nantinya. Sekaligus menata kembali managemen group yang lebih baik dengan menunjuk RIGHTS Managements sebagai pengatur managemen LONTAR. Formasi yang bertahan hingga waktu kini, dan terhitung sebagai formasi ke-11 adalah: Nyoman (vokal), Babe (Gitar), Gerson (Bass), dan Chris (Drum). 

  

[1] Diorama, “Kelompok musik LONtaR sebagai Alternative di dunia musik”, edisi no. 2 1996

[2] Warta Unair, “Seni Budaya Kampus : Cermin Kepedulian atau Media Ekspresi Rakyat”, no. 003/1/Agst/95

[3] Jawa Pos, Senin 9 November 1998

[4] Jawa Pos, 3 Juni 1998. Selain LONtaR, pentas musik yang dimulai pukul 10.00 sampai 17.00 bbwi itu diisi pula oleh Jangan Asem, Padi band, Seng Ken Ken dan Boomerang.

[5] KOMPAS, Senin, 15 November 1999.